Kategori
blog bola Liga Prancis

Prediksi Liga Prancis – Marseille vs PSG

Liga Prancis akhir pekan ini akan menyajikan laga panas bertajuk Le Classique antara dua tim teratas di tangga klasifika, Marseille vs PSG. Kedua tim telah saling mengalahkan di dua laga sebelumnya musim ini. OM unggul di laga perempatfinal Piala Prancis beberapa minggu lalu dengan skor 2-1, sedangkan Le Parisien menang di pertemuan pertama di Ligue 1 musim ini dengan skor tipis 1-0. Keduanya hanya berjarak lima poin di klasemen sementara. Tak pelak, pertandingan ini bisa menjadi penentu untuk kampiun kompetisi domestik musim ini, mengingat keduanya belum menemukan konsistensi performa.

Marseille vs PSG

Senin, 27 Februari 2023, pukul 2.45 WIB

Stadion Orange Velodrome, Marseille

SERI 3.55 │MARSEILLE 2.79│PARIS SG 2.43

PASANG TARUHAN PERTANDINGAN INI DI W88

Ringkasan Laga Marseille vs PSG

Anak asuhan Igor Tudor harus menjalani laga yang ketat di akhir pekan lalu. Bertandang ke markas Toulouse, OM hanya mampu menang 3-2 dalam laga tersebut. Mereka bahkan sempat tertinggal terlebih dahulu di babak pertama saat Thjis Dallinga membobol gawang Pau Lopez. Di babak kedua, masuknya pemain pinjaman dari Atalanta, Ruslan Malinovsky menggantikan gelandang Maroko, Azzedine Ounahi. Bintang asal Ukraina tersebut ikut berkontribusi terhadap gol penyeimbang yang diciptakan oleh Chancel Mbemba di menit ke 52. Tak lama berselang, penyerang sayap asal Turki, Cengiz Under membawa OM memimpin. Bek sayap asal Portugal, Nuno Tavares tidak mau ketinggalan mencetak gol di menit ke 78. Toulouse baru bisa membalas lewat gol dari Ado Onaiwu hanya tiga menit menjelang waktu berakhir. Hasil ini membuat Marseille kian menempel ketat PSG di puncak.

Hal yang sama juga dialami oleh tim besutan Chrstophe Galtier dibuat panas dingin saat menjamu Lille. Kylian Mbappe dkk hanya mempu menang dramatis dengan skor 4-3. Le Parisien sejatinya sudah mampu unggul dua gol terlebih dahulu lewat sepakan dari Kylian Mbappe dan Neymar. Tim tamu sempat memperkecil ketertinggalan lewat gol dari Bafode Diakite. Di babak kedua, justru Lille lah yang mampu tampil ganas dengan membalikkan keadaan lewat gol penalti dari penyerang timnas Kanada, Jonathan David dan gol dari Jonathan Bamba. Tak ingin malu didepan publik sendiri, PSG menyamakan kedudukan lewat sontekan dari Mbappe. Gol penentu diciptakan oleh sang megabintang Lionel Messi lewat tendangan bebasnya di menit ke 94. Hasil tersebut mengakhiri rentetan hasil negatif mereka di tiga laga sebelumnya.

Kabar Terkini

Berdasarkan informasi terkini dari link alternatif W88, Marseille berada dalam kondisi yang cukup ideal menghadapi duel klasik ini. Mereka hanya kehilangan seorang pemainnya karena cedera, yaitu Samuel Gigot. Pelatih Igor Tudor akan mengandalkan formasi 3-4-2-1 dengan trio Cengiz Under, Ruslan Malinovsky dan Dmitri Payet di lini depan. Opsi lainnya adalah memasang eks penyerang Barcelona, Arsenal dan Inter Milan, Alexis Sanchez sebagai targetman. Ia adalah salah satu pencetak gol saat OM menyingkirkan rivalnya di Piala Prancis beberapa pekan lalu. Trio penyerang tersebut akan didukung oleh dua bek sayap yang kerap maju kedepan, Nuno Tavares dan Jonathan Clauss.

Di lain pihak, PSG sedang dalam tekanan. Posisi Christopher Galtier pun dalam marabahaya usai ditundukkan Marseille beberapa pekan lalu. Parahnya, untuk laga ini, mereka harus kehilangan cukup banyak pemain mulai dari Renato Sanches. Neymar, Achraf Hakimi, kapten Marquinhos, dan Nordi Mukiele. Hal ini tentu menjadi ujian berat bagi eks arsitek tim Lille dan Nice. Le Parisien kemungkinan akan tetap turun dengan formasi 4-3-1-2 dimana Leo Messi dan Kylian Mbappe dilini depan ditopang oleh eks gelandang Napoli Fabian Ruiz.  Penyerang muda Hugo Ekitike juga dapat dipasang dibabak kedua untuk menambah daya gedor timnya.

Perkiraan Susunan Pemain Marseille vs PSG

Berikut adalah daftar nama pemain dari kedua tim yang bakal turun di laga ini:

Olympique Marseille Paris Saint Germain
Pau Lopez (GK) Gianluigi Donnaruma (GK)
Leonardo Balerdi (DF) Sergio Ramos (DF)
Sead Kolasinac (DF) Presnel Kimpembe (DF)
Eric Bailly (DF) Danilo Perreira (DF)
Jonathan Clauss (WB) Juan Bernat (DF)
Nuno Tavares (WB) Marco Veratti (MD)
Chancel Mbemba (MD) Fabian Ruiz (MD)
Jordan Veretrout (MD) Carlos Soler (MD)
Ruslan Malinovsky (MD) Vitinha (MD)
Cengiz Under (MD) Leo Messi (FW)
Alexis Sanchez (FW) Kylian Mbappe (FW)

 

Prediksi Skor Marseille vs PSG

Partai ini dipastikan bakal kembali berlangsung sengit dan ketat, layaknya di dua pertemuan sebelumnya. Tim tuan rumah bakal mendapat keuntungan tersendiri dengan bermain di kandang sendiri plus absennya Neymar Marquinhos plus Achraf Hakimi yang merupakan punggawa kunci lawannya. Arsitek tim Marseille asal Kroasia, Igor Tudor bakal menampilkan permainan dengan pressing garis pertahanan tinggi untuk menekan tuan rumah plus mengandalkan situasi bola-bola mati untuk mencetak gol. Satu-satunya yang harus diwaspadai oleh OM adalah kecepatan Kylian Mbappe yang mampu mengkonversi peluang sekecil apapun menjadi gol. Jika mereka mampu menutup pergerakan penyerang timnas Prancis tersebut, masih ada Leo Messi yang masih dapat mengancam. Tak pelak, hasil akhir laga ini kemungkinan besar adalah 2-2 atau lebih berpihak pada tuan rumah dengan skor 2-1. Hal ini bukan tidak mungkin terjadi mengingat rapuhnya pertahanan tim tamu di laga akhir pekan lalu saat hanya menjamu tim sekelas Lille. Jika PSG takluk, maka kedua tim hanya akan berselisih dua poin dan persaingan menuju tangga juara pun bakal semakin seru.

Kategori
blog bola Liga Inggris Liga Italia Liga Jerman Liga Prancis Liga Spanyol

Pergantian Pelatih di Sejumlah Klub Liga Top Eropa

Pergantian pelatih terjadi di sejumlah klub di lima liga top Eropa selama bursa transfer musim panas ini menuju musim 2022/23.

Bursa transfer musim panas bukan saja merupakan periode untuk jual beli pemain. Beberapa klub di lima liga top Eropa, Liga Premier Inggris, La Liga Spanyol. Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis dan Liga Seri A Italia juga melakukan pembaharuan di staff kepelatihan. Pergantian arsitek tim ini bahkan juga terjadi di tim-tim mapan seperti PSG, Marseille, Borussia Dortmund, Hertha Berlin, Valencia, Athletic Bilbao hingga Manchester United. Bahkan hal ini juga berlangsung di sejumlah klub besar di Liga Belanda, Liga Portugal hingga Liga Turki. Berikut ini adalah detil pergantian pelatih di beberapa klub ternama Eropa.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

Liga Premier Inggris

Di Liga Premier Inggris, bisa dibilang hanya Manchester United saja yang melakukan pergantian pelatih. Eks bos Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag, telah dipilih menjadi arsitek tim Setan Merah mulai musim depan. Ia dipercaya bakal membawa perubahan di Carrington dengan sejumlah rekrutan baru. Sayangnya, pembaharuan skuad dengan transfer impian agak tersendat mengingat mereka hanya berlaga di Liga Europa, bukan di Liga Champions.

Dua tim lain yang melakukan pergantian pelatih adalah Watford dan Burnley yang telah terdegradasi ke Championship. Pasang taruhan anda untuk laga-laga seru Liga Inggris musim 2022/23 di link alternatif W88.

La Liga Spanyol

Sejumlah klub di La Liga telah melakukan pergantian pelatih untuk musim depan. Beberapa diantaranya adalah Valencia, Athletic Bilbao dan Espanyol.

Valencia telah memilih eks arsitek AC Milan dan Napoli, Gennaro Gattusso untuk memimpin Los Ches musim depan. Gattusso menggantikan pelatiih lama Pepe Bordalas yang hanya mampu membawa Carlos Soler dan kolega finis di urutan ke sembilan musim lalu dan kalah di final Copa del Rey dari Real Betis. Sosok pelatih yang kerap dipanggil ‘Rhino’ saat masih aktif bermain tersebut diharapkan bisa mendongkrak performa mereka untuk setidaknya kembali berlaga di kompetisi Eropa musim depan. Prestasinya yang pernah membawa Napoli juara Coppa Italia 2021 serta mengawal Milan untuk bersaing di papan atas dapat membantu kebangkitan Valencia.

Sementara Bilbao menunjuk kembali Ernesto Valverde untuk musim depan. Ini adalah kali ketiga Valverde kembali ke San Mames setelah 2003 hingga 2005 serta 2013 hingga 2017. Pelatih yang sempat menangani Barcelona sejak 2017 hingga 2020 lalu sebelum menganggur ini pernah membawa Bilbao jawara Piala Super Spanyol 2015 serta lolos ke kualifikasi Liga Champions di musim 2014/15 setelah finis di empat besar. Sentuhan magisnya diharapkan bisa membawa Bilbao kembali memenangkan gelar yang lebih prestisius seperti Copa del Rey yang gagal diraih dimasa kepemimpinan Marcelino Toral meski dua tahun berturut-turut lolos ke final 2020 dan 2021 serta kembali ke setidaknya lima besar.

Satu tim tenar lainnya yang melakukan pergantian pelatih adalah Espanyol yang memutuskan merekrut eks pelatih Granada, Diego Martinez. Ia adalah sosok penting yang membawa Granada promosi ke La Liga di tahun 2019 hingga finis di urutan ke 7 di musim 2019/20 plus lolos hingga perempat final Liga Europa di musim berikutnya sebelum disingkirkan Manchester United. Martinez diharapkan bisa membangun kembali kekuatan Espanyol untuk kembali bertarung di kompetisi Eropa. Dua klub lain yang juga melakukan pergantian pelatih adalah Levante dan Alaves. Keduanya baru saja terdegradasi ke Segunda Division.

Bundesliga Jerman

Di Bundesliga, pergantian pelatih terjadi di sejumlah klub teras seperti Borussia Dortmund, Wolfsburg, Hertha Berlin, Borussia M’Gladbach, Hoffenheim hingga klub promosi, Schalke 04.

Dortmund dan Wolfsburg memutuskan untuk mengganti pelatih lama mereka, Marco Rose dan Florian Kohfeldt dengan figur-figur berdarah Balkan, Edin Terzic dan Nico Kovac. Terzic yang sebelumnya menjabat sebagai direktur olahraga siap kembali ke pinggir lapangan memimpin Marco Reus dkk. Ia dianggap sosok yang cocok untuk mengangkat performa Die Borussen untuk menghentikan dominasi Bayern. Ia sempat menjadi caretaker tim saat Dortmund memecat Lucien Favre di musim 2020/21. Ia mampu memberi gelar DFB Pokal plus lolos ke perempat final Liga Champions. Sementara, Wolfsburg memilih Kovac yang sebelumnya menangani AS Monaco lebih karena pertimbangan pengalamannya di Bundesliga. Ia pernah mengangkat trofi Piala Jerman bersama Frankfurt di 2018 serta meraih gelar dobel bersama Bayern di 2019.

Sedangkan, empat lainnya memilih sosok dari berbagai latar belakang. Hertha Berlin mengangkat eks pelatih Mainz dan Dynamo Moscow, Sandro Schwarz sebagai pengganti Felix Magath usia lolos dari playoff degradasi. Gladbach yang ditinggal Adi Hutter, menunjuk eks pelatih Norwich, Daniel Farke. Hoffenheim merekrut pelatih yang baru saja memenangkan Liga Swiss bersama FC Zurich musim lalu, Andre Breitenreiter. Ia juga pernah menangani Schalke dan Hannover. Sedangkan, Schalke memilih eks arsitek Arminia Biefield, Frank Kramer.

Liga Serie A Italia

Di Serie A, dua tim papan tengah Verona dan Udinese menjadi tim yang melakukan pergantian pelatih. Hellas Verona yang ditinggal Igor Tudor, menunjuk bekas pelatih Udinese Gabrielle Cioffi untuk mengawal Giovanni Simeone dan kolega musim depan. Sedangkan mantan klub Cioffi akan ditangani oleh ayah dari penyerang sayap Fiorentina, Ricardo Sottil, dan yang pernah menjadi rekan setim legenda klub Gabriel Batistuta, Andrea Sottil. Uniknya, mantan bos Cioffi di Udinese, Luca Gotti, juga mendapat klub baru, Spezia, untuk menggantikan Thiago Motta.

Ligue 1 Prancis

Di Prancis, pergantian pelatih bahkan melibatkan sejumlah klub elit. Mereka adalah PSG, Marseille, Lille, dan OGC Nice.

Le Parisien memutuskan mengganti Mauricio Pocchettino dengan eks pelatih Lille saat menjuarai kompetisi domestik dua musim lalu, Christophe Gaultier. Ia hengkang dari Nice untuk kesempatan melatih klub bintang ini berkat kedekatannya dengan direktur olahraga baru PSG, Luis Campos. Keduanya pernah bekerja sama di Lille sebelumnya. Posisi Gaultier di klub lamanya akan digantikan oleh Lucien Favre yang pernah membawa klub tersebut lolos ke babak kualifikasi Liga Champions.

Sementara itu, Lille yang tampil mengecewakan musim lalu telah memilih mantan pelatih Shakhtar Donetsk dan AS Roma, Paulo Fonseca. Fonseca yang pernah membawa Giallorossi lolos ke semifinal Liga Europa 2020 akan ditugaskan membawa Lille kembali ke papan atas. Sedangkan OM yang ditinggalkan Jorge Sampaoli menyusul keputusan mengundurkan diri mendadak arsitek tim asal Argentina tersebut menunjuk bekas pelatih Verona yang belum pernah menangani tim besar, Igor Tudor.

Kategori
blog bola Liga Champions

PSG Selangkah Lagi Tunjuk Pengganti Pocchettino

PSG sedang dalam proses negosiasi dengan OGC Nice untuk membujuk arsitek mereka, Christopher Gaultier untuk pindah ke Paris musim mendatang.

Langkah ini diambil oleh manajemen PSG terutama oleh direktur olahraga yang baru saja menggantikan Leonardo Araujo, Luis Campos, setelah target utama mereka Zinedine Zidane, menolak bergabung dengan Les Parisien musim depan. Eks pelatih Real Madrid tersebut lebih mengincar posisi melatih timnas Prancis mengingat nahkoda Les Blues saat ini, Didier Deschamps memiliki kontrak yang akan berakhir di bulan Januari 2023 mendatang.

Nama Christophe Gaultier pun menjadi incaran berikutnya setelah PSG memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak pelatih mereka, Mauricio Pocchettino, yang dianggap gagal meski membawa timnya kembali menjuarai kompetisi domestik. Gaultier saat ini masih berstatus pelatih Nice, yang dibawanya finis di urutan kelima di klasemen akhir musim 2021/22 plus lolos ke final Piala Prancis. Namun, namanya paling dikenal saat dua musim lalu menggagalkan ambisi Kylian Mbappe dan kolega untuk menjuarai Liga Prancis. Bersama Lille, pelatih kelahiran Marseille tersebut sukses membawa timnya merengkuh gelar liga domestik keempat, atau yang pertama sejak gelar terakhir mereka di tahun 2011 saat masih ditangani oleh Rudi Garcia dan diperkuat oleh Eden Hazard. Munculnya nama Gaultier bukan hal yang mengejutkan mengingat Luis Campos pernah bekerjasama saat masih berada di Lille, termasuk saat menjadi kampiun Ligue 1 2021.

JAGO TEBAK SKOR? MAIN DI W88

Karir Christopher Gaultier

Gaultier mengawali karirnya sebagai pelatih di Saint Etienne pada tahun 2009 menggantikan bosnya, Alain Perrin. Sebelumnya ia sempat menjadi asisten pelatih di Lyon, Sochaux, Portsmouth plus Al-Ain.

Eks bek yang pernah memperkuat Marseille, Lille dan Toulouse di akhir 1980an dan dekade 1990an ini bertahan di Saint Etienne selama delapan musim. Setelah menyelamatkan mereka dari zona degradasi di musim pertamanya, Gaultier membawa klub yang bermarkas di Stade Geoffroy Guichard ini finis di 10 besar selama tujuh musim berturut-turut, dengan empat kali lolos ke kompetisi Eropa. Di musim 2013/14, ia bahkan mampu memberi gelar Piala Liga Prancis yang merupakan gelar pertama bagi mantan raksasa Ligue 1 di tahun 1970an ini dalam 32 tahun!

Kiprahnya berlanjut ke Lille di tahun 2017. Ditunjuk di tengah musim, ia mampu menyelamatkan timnya lagi dari degradasi. Di musim berikutnya, Lille berhasil dibawanya finish sebagai runner up dan menjadi kampiun di musim 2020/21. Musim lalu, performanya bersama Nice sebenarnya cukup bagus. PSG dibuatnya gagal meraih kemenangan di tiga pertemuannya musim lalu yang semuanya berakhir imbang. Satu laga di Piala Prancis berakhir dengan kemenangan lewat adu penalti. Dante dan kolega dibawanya mengakhiri musim lalu dengan berada di urutan kelima di klasemen akhir. Pasang taruhan anda untuk laga-laga tim asuhan Christophe Gaultier di link alternatif W88.

Peluang PSG di Liga Champions Musim Depan

Lalu bagaimana peluang Gaultier bersinar bersama PSG? Untuk liga domestik, mungkin pemenang pelatih terbaik Prancis sebanyak tiga kali ini bakal tidak menemui kesulitan untuk memenangkannya. Dengan skuad mahalnya, Gaultier diprediksi hanya perlu memodifikasi formasi yang digunakan untuk mengakomodasi Lionel Messi, Kylian Mbappe ataupun Neymar jika masih memilih untuk bertahan. Formasi andalannya selama melatih klub-klub sebelumnya adalah 4-4-2 yang tidak banyak mengandalkan penyerang sayap. Sementara stok di posisi ini di dalam skuadnya bisa dibilang cukup banyak. Mereka hanya kehilangan Angel Di Maria yang telah memutuskan hengkang.

Sedangkan untuk peluang Le Parisien tampil apik di Liga Champions, kemungkinan besar hal ini bakal membutuhkan waktu. Gaultier bukan tipikal pelatih instan. Ia membutuhkan setidaknya dua atau tiga musim untuk meraih hasil maksimal. Satu lagi handicap pelatih kelahiran Marseille ini adalah ia tidak pernah membawa timnya sukses di kompetisi Eropa. Prestasi terbaiknya hanyalah membawa Saint Etienne melaju hingga babak 32 besar di Liga Europa 2016 dan 2017.

Di PSG yang sangat ambisius untuk merengkuh gelar Liga Champions, Gaultier bakal menghadapi tekanan besar. Banyak pundit menilai, penunjukannya sebagai pelatih kepala agak beresiko. Gaultier dikenal sosok yang lebih memilih mundur saat menghadapi kondisi yang tidak lagi dirasa cocok baginya ketimbang bertahan. Semua bergantung pada seberapa lama PSG akan bersabar menunggu untuk meraih trofi si Kuping Besar pertamanya dan seberapa menyakinkan performanya tim asuhan Gaultier nanti, setidaknya di musim depan. Jika tidak, besar kemungkinan pemilik klub, Nasser Al Khelaifi, bakal mencari pelatih baru lagi, setidaknya saat musim 2023/24 ketika tim asal ibukota Prancis tersebut masih belum bisa merengkuh gelar impiannya.