Minggu ketiga Piala Dunia 2022 diwarnai ancaman sanksi bagi lima tim, pembongkaran stadion 974 hingga kematian misterius wartawan AS saat bertugas.
Berbagai cerita menarik diluar lapangan hadir menjelang babak akhir piala dunia Qatar 2022 ini. Yang paling santer adalah ancaman sanksi dari FIFA bagi lima tim yaitu Serbia, Kroasia, Uruguay, Belanda dan Argentina. Dua negara terakhir memang bukan hanya terlibat dalam pertarungan sengit di dalam lapangan tapi juga mencekam di pinggir lapangan saat mereka bersua di perempatfinal hari jumat lalu. Dua berita lainnya membahas tentang stadion terunik 974 yang sudah dibongkar usai laga 16 besar dan kabar mengejutkan mengenai wafatnya wartawan kontroversial AS yang sedang bertugas, Grant Wahl.
Sanksi FIFA Menanti Lima Tim
Lima tim nampaknya tengah menanti sanksi dari FIFA menyusul berbagai insiden yang terjadi di lapangan dalam setidaknya tiga pertandingan. Sejauh ini, baru Kroasia, Serbia yang sudah dipastikan mendapat sanksi denda menyusul Arab Saudi yang dijatuhi sanksi denda sebesar 30 ribu Swiss Franc akibat akumulasi enam kartu kuning saat Elang Hijau mengalahkan Argentina 2-1 di laga perdana.
Kroasia dan Serbia masing-masing harus menanggung denda masing-masing sebesar 50 ribu dan 20 ribu atas aksi supporter dan tim mereka. Pendukung Kroasia meneriakkan yel-yel ‘Borjan adalah orang Ustasha’ serte membentangkan spanduk bergambar logo pembuat traktor John Deere dan mengganti slogan marketingnya untuk menyindir Milan Borjan, kiper timnas Kanada yang dihadapi Kroasia di laga kedua. Borjan memiliki darah Serbia meski dilahirkan di Kroasia. Ia dan keluarganya meninggalkan kampung halamannya di Knin di tahun 1995 ketika kota tersebut dikuasai oleh tentara Kroasia dalam Operasi Badai ketika Perang Balkan berkecambuk disana. Etnis Serbia merupakan musuh bebuyutan Kroasia dan Bosnia selama perang itu berlangsung. Sentimen negatif tersebut melanggar pasal ke 16 dalam Regulasi FIFA tentang Kedisplinan.
Sedangkan tim Serbia dijatuhi denda karena menggantung spanduk ‘Tidak Menyerah’ di dalam ruang ganti pemain sebelum laga pertama versus Brasil dengan gambar Kosovo, bekas propinsi Serbia yang kini telah merdeka dan dibawah lindungan NATO. Serbia dipaksa mundur dari wilayah tersebut usai serangan militer terhadap pasukannya di akhir dekade 1990an. Walaupun telah mendapat pengakuan kemerdekaan dari AS dan Inggris, Serbia menolak mengakui mereka, yang parahnya juga didukung oleh Rusia dan China.
Selain dua tim Balkan tersebut, Uruguay juga terancam mendapat sanksi berat usai laga melawan Ghana yang membuat mereka tersingkir karena hanya menang 2-0 atas Andre Ayew dkk. Sejumlah pemain La Celeste memprotes wasit usai pertandingan dengan dua pemain yang paling disorot, yaitu bek Atletico Madrid Jose Gimenez yang sengaja melayangkan protes didepan kamera serta penyerang senior Edison Cavani yang mendorong meja VAR. Meski begitu belum ada konfirmasi mengenai jenis hukuman yang akan diberikan dari FIFA. Kemungkinan hal itu baru diputuskan saat piala dunia usai.
Yang paling terakhir adalah Belanda dan Argentina yang terlibat laga mencekam. Partai ini bukan hanya menghasilkan 17 kartu kuning dan 1 kartu merah namun juga terjadi perang mulut dan provokasi antar kedua pemain dalam beberapa kesempatan, termasuk di akhir laga. 10 pemain Albiceleste mendapatkan kartu kuning. Satu kartu merah diberikan kepada Denzel Dumfries. Sementara perang mulut melibatkan Leandro Paredes, Virgil Van Dijk dan beberapa pemain di bangku cadangan tim Oranje saat Paredes menendang bola dengan sengaja ke arah bangku cadangan pemain Belanda. Ia pun didorong oleh sang kapten Van Dijk hingga terjatuh. Insiden kedua terjadi saat Lautaro Martinez yang hendak menendang penalti diprovokasi oleh empat pemain Belanda saat berjalan menuju titik putih. Sedangkan yang terakhir, kapten Messi sendiri membalas provokasi terhadap rekannya kepada pelatih kepala tim Oranye Louis Van Gaal sebelum dilerai oleh eks gelandang Barcelona, Edgar Davids yang menjadi salah satu asisten Van Gaal. FIFA akan melakukan investigasi terhadap laga tersebut hingga tuntas sebelum menjatuhkan sanksi kepada kedua tim. Pasang taruhan anda untuk laga-laga timnas Argentina di Piala Dunia 2022 di link alternatif W88.
Stadion 974 Bakal Dibongkar
Stadion bongkar pasang 974 bakal siap dibongkar dalam dua minggu kedepan. Menurut rencana, stadion yang berkapasitas lebih dari 44 ribu penonton dan terbuat dari tumpukan kontainer ini dijadikan venue untuk peragaan busana dan konser sebelum dibongkar.
Panitia penyelenggara Piala Dunia 2022 belum memberikan skenario pasti tentang rencana berikutnya untuk materi stadion tersebut untuk menghindari polusi karbon. Ada sejumlah skenario yang disarankan demi menjalankan komitmen pembangunan ramah lingkungan bagi materi stadion yang hanya menggelar laga-laga dimalam hari karena tidak dilengkapi oleh fasilitas AC di dalam stadion. Salah satu yang paling memungkinkan adalah mengirim materi stadion tersebut ke Uruguay yang berjarak kurang lebih sekitar 13 ribu km, atau lebih dari jarak yang disarankan yaitu 7,033 km untuk sekali penggunaan kembali demi kelestarian lingkungan. Skenario lainnya adalah menggunakan materi tersebut di jazirah Arab atau di Qatar sendiri untuk jenis bangunan lainnya.
Kematian Mendadak Wartawan AS
Satu berita mengejutkan muncul di laga Belanda vs Argentina saat wartawan kontroversial AS, Grant Wahl, yang dikenal pro LGBT meninggal dunia saat sedang bertugas meliput laga perempatfinal tersebut. Ia harus dilarikan ke rumah sakit dari stadion Lusail oleh tim medis setelah merasa sakit sebelum laga usai. Wartawan berusia 48 tahun itu sempat berobat di klinik setempat pada tanggal 5 Desember setelah merasa lelah dan tidak enak badan karena harus bertugas tiga minggu nyaris tanpa henti. Tingkat stress tinggi dan jam tidur yang minim menjadi penyebabnya setelah sempat merasa demam.
Grant Wahl menjadi pusat perhatian setelah sempat dilarang masuk Qatar pada tanggal 21 November karena mengenakan atribut pelangi pro LGBT sebagai bentuk dukungan terhadap adiknya, Eric, yang merupakan bagian dari kaum tersebut. Eric merasa kematian mendadak kakaknya bukan karena sakit karena ia mendapat ancaman pembunuhan beberapa hari sebelumnya. Wartawan berusia 48 tahun tersebut merupakan reporter sepakbola kawakan di AS. Ia sempat mengkritik keras petinggi pemerintahan kerajaan Qatar, Nasser Al-Khater mengenai pernyataannya tentang para pekerja migran yang tewas saat persiapan menuju piala dunia. Wahl merupakan wartawan independen yang sempat bekerja untuk CBS Sports dan Sports Illustrated sebelum dipecat pada tahun 2020 karena memprotes pemotongan gaji akibat pandemi COVID.