Sejumlah nama-nama kejutan yang sebelumnya tidak masuk radar untuk tampil dan dibawa ke Qatar 2022 ternyata dicantumkan dalam skuad final.
Sepekan ini sejumlah media dipenuhi dengan berita tentang pengumuman skuad final para kontestan piala dunia 2022. Beberapa pemain yang dijagokan atau diprediksi akan tampil di putaran final nanti malah absen atau bahkan dicoret dan digantikan oleh nama-nama yang masih asing ditelinga atau yang dianggap sudah habis. Sejumlah nama-nama kejutan ini bukan hanya muncul di skuad tim-tim papan tengah, namun juga tim-tim besar dan unggulan turnamen. Berikut ini adalah beberapa pemain-pemain yang tidak diperhitungkan namun mendapatkan keberuntungan untuk berkesempatan unjuk gigi di Qatar nanti.
Para Punggawa Gaek untuk Kesempatan Terakhir
Nama pertama yang paling mengejutkan adalah kembalinya Dani Alves kedalam skuad tim Samba. Bek sayap berusia 39 tahun ini dianggap telah habis setelah Barcelona yang sempat menampungnya selama enam bulan tidak berminat memperpanjang kontraknya meski dengan gaji yang dipangkas besar. Ia pun hijrah ke Meksiko dengan bergabung bersama UNAM Pumas. Tak disangka, performanya lumayan musim ini menarik minat Tite untuk kembali mencantumkannya dalam skuad final. Alves tampil dalam 12 laga dengan kontribusi empat umpan gol. Yang lebih menarik lagi, eks bek sayap Blaugrana, PSG, Juventus dan Sevilla ini lebih sering bermain di posisi gelandang tengah musim ini, sesuatu yang baru untuk sosok pemain yang absen di Rusia 2018 lalu. Pengalaman Alves sangat berguna bagi skuad Selecao yang dipenuhi oleh banyak punggawa muda. Pasang taruhan anda untuk laga-laga tim Samba di Piala Dunia Qatar 2022 di link alternatif W88.
Remko Pasveer (39) adalah nama kejutan berikutnya. Kiper 39 tahun yang merumput bersama Ajax ini baru tampil dua kali bersama tim Oranje namun sukses menyingkirkan sosok yang lebih dikenal, Jasper Cillssen yang masih berusia 33 tahun. Performa eks punggawa Vitesse Arnhem ini sejatinya juga biasa-biasa saja dengan hanya tidak kebobolan lima kali dari 33 penampilannya musim ini. Pelatih Van Gaal masih belum menentukan siapa yang jadi pilihan pertama. Banyak yang merasa kiper Feyenoord, Justin Bijlow lebih layak sebagai pemain mula, namun Pasveer tetap berpeluang menjadi andalan disaat genting.
Berikutnya, ada penyerang yang sudah tak muda lagi, Callum Wilson. Striker Newcastle United ini memang sedang moncer musim ini. Ia telah mengemas 6 gol dan dua umpan gol dari 11 laga Liga Premier Inggris. Penampilannya yang cukup positif membuat sang pelatih Gareth Southgate memilihnya ketimbang penyerang AS Roma yang tampil gemilang musim lalu, Tammy Abraham. Eks penyerang Chelsea ini seperti kehilangan taji musim ini dengan torehan empat gol saja plus dua umpan gol dari 20 laga yang dijalani.
Para Talenta Muda untuk Debut
Selain para pemain gaek, nama-nama kejutan juga muncul dari para talenta muda. Belanda misalnya memutuskan untuk memanggil dua nama yang bahkan belum menjalani debutnya, yaitu gelandang PSV Eindhoven, Xavi Simons (19 tahun) dan bek kanan berusia 21 tahun yang bermain bersama Bayer Leverkusen, Jeremie Frimpong.
Simons adalah lulusan akademi sepakbola ternama, La Masia, namun sayangnya ia kesulitan mendapat tempat di tim utama Barcelona. Sempat hengkang ke PSG namun kesempatan tampil pun masih minim, ia pun memutuskan pulang kampung ke Eredivisie dan bergabung dengan PSV. Di sinilah ia mulai tampil reguler. Pemain kribo ini telah mengemas 10 gol dan empat umpan gol dari 22 laga di semua ajang. Sementara, Frimpong telah berkontribusi lima gol dan tiga umpan gol dari 21 pertandingan di semua kompetisi.
Sementara itu, tim Ayam Jantan memutuskan untuk memanggil bek muda AS Monaco, Axel Disasi (24) menggantikan Presnel Kimpembe yang cedera. Dsasi telah menjadi pemain inti sebagai bek tengah dengan kontribusi tiga gol dan empat umpan gol musim ini. Jerman pun tak mau kalah. Salah satu nama kejutan yang muncul dalam skuad mereka untuk putaran final nanti adalah penyerang belia kelahiran Kamerun, Youssoufa Moukoko. Pemain depan berusia 17 tahun ini baru saja menjalani debutnya melawan Oman pekan ini. Musim ini, performanya meningkat ketimbang musim lalu dengan koleksi enam gol dan enam umpan gol dari 22 laga. Berkat penampilan apiknya, ia bahkan mampu menggeser posisi striker senior Anthony Modeste yang sejatinya diplot sebagai pelapis jangka pendek Sebastian Haller yang harus menjalani terapi.
Dari kubu tim Matador, Luis Enrique secara mengejutkan mencantumkan nama penyerang muda Barcelona Ansu Fati (20 tahun), meski tidak menjadi pemain utama di Blaugrana musim ini. Ia menyisihkan dua nama yang lebih senior, penyerang sayap Real Sociedad, Mikel Oyarzabal yang cedera parah serta penyerang andalan Villareal, Gerard Moreno yang tidak tampil prima musim ini. Fati sendiri baru mencetak tiga gol plus membuat tiga umpan gol dari 20 kali penampilannya musim ini di semua ajang.
Sementara itu, tim Dinamit juga secara mengejutkan menepikan bek senior berpengalaman, Jannik Vestergaard dengan bek Galatasaray berusia 24 tahun, Victor Nelsson. Eks bek Nordsjaelland ini telah tampil 13 kali di Liga Turki, sedangkan Vestergaard sendiri nyaris tidak mendapat kesempatan bermain di EPL bersama Leicester City. Ia hanya tampil tiga kali di ajang piala liga dan bersama tim cadangan.