Pemain veteran Dani Alves tampaknya masih belum ingin pensiun dan memilih Liga MX Meksiko sebagai tempat melanjutkan karirnya.
Bek sayap kanan Dani Alves adalah salah satu bintang gaek yang masih belum pensiun di usia mendekati 40 tahun. Di saat pemain bintang lainnya yang berusia sebaya atau dibawahnya seperti Steven Gerrard, Wayne Rooney ataupun eks rekan setimnya Rafael Marquez sudah gantung sepatu dan memulai awal baru karir mereka sebagai pelatih, Alves masing ingin tampil di piala dunia 2022 mendatang, yang bisa menjadi edisi ketiganya setelah Afrika Selatan 2010 dan Brasil 2014.
Pemain yang telah memperkuat tim Samba sejak 2006 ini nampaknya mengikuti jejak Zlatan Ibrahimovic dan Cristiano Ronaldo yang masih bersemangat menajamkan rekor di lapangan hijau. Sejauh ini, Alves adalah pemegang rekor gelar terbanyak secara keseluruhan di klub dan timnas dengan 47 gelar.
Musim lalu, ia sempat kembali ke Barcelona dan berharap kontraknya diperpanjang hingga usai piala dunia Qatar 2022. Sayangnya, Blaugrana tidak tertarik melakukannya. Bek berusia 39 tahun ini pun dilepas dengan status bebas transfer dan memilih bergabung dengan klub Liga MX, Pumas UNAM. Klub peraih tujuh gelar liga domestik dan tiga gelar Liga Champions CONCACAF ini sedang dalam tren negatifnya. Mereka terakhir kali memenangkan gelar juara liga di tahun 2011, bahkan lebih lampau lagi jika merujuk pada gelar kontinental tertinggi CONCACAF, yaitu pada tahun 1989. Kehadiran pemain kelahiran Juazeiro ini diharapkan bisa menularkan semangat dan pengalamannya untuk menantang para rivalnya untuk tampil lebih baik di musim depan.
Performa Alves di Musim 2021/22
Di musim kompetisi 2021/22, performa bek yang mengawali karir profesionalnya bersama klub Bahia ini sejatinya tidak terlalu buruk. Direkrut pada bursa musim dingin usai kontraknya habis bersama Sao Paulo, pemain yang telah tampil 124 bersama tim Samba ini menjadi merupakan sosok berpengalaman yang diharapkan mampu menularkan semangat tingginya untuk menjadi juara sejati di skuad Barcelona yang sedang membutuhkan sosok inspiratif. Kehadirannya dapat membantu Xavi mendongkrak pernampilan Sergio Busquets cs meski hanya digaji kecil.
Di lapangan, Alves turun di 15 laga, termasuk di La Liga, Copa Del Rey dan Piala Super Spanyol. Namun pemain yang cukup serba bisa untuk bermain di sejumlah posisi, termasuk bek dan sayap kiri hingga penyerang sayap kanan ini tidak dimasukkan dalam skuad tim asal propinsi Catalan ini di Liga Europa karena Xavi ingin fokus mengandalkan para pemain yang berusia matang dan muda. Ia berkontribusi cukup bagus dengan satu gol dan empat umpan gol di semua ajang. Tak heran jika ia berharap mendapat perpanjangan kontrak setidaknya enam bulan saja hingga akhir tahun demi mempersiapkan diri untuk piala dunia nanti. Sayangnya, keinginannya bertepuk sebelah tangan. Pasang taruhan anda untuk laga-laga Barcelona di link alternatif W88.
Kiprah Dani Alves Bersama Klub dan Timnas
Alves sejatinya adalah sosok yang tidak begitu dikenal dibandingkan rekan sebayanya seperti Robinho, Kaka atau bahkan Fred yang sudah masuk skuad Selecao di piala dunia 2006. Namanya mulai mencuat saat menjadi punggawa Sevilla, klub yang dibelanya sejak tahun 2003. Di bawah asuhan Juande Ramos, ia menjadi pemain kunci klub tersebut saat meraih gelar Piala UEFA/Liga Europa dua musim berturut-turut di tahun 2006 dan 2007.
Permainan ciamiknya membuat Barcelona merekrutnya di awal musim 2008/09 saat Pep Guardiola mulai membangun skuad dengan generasi emasnya yang didominasi para lulusan akademi La Masia. Disinilah ia menikmati deretan gelar-gelar prestisius mulai juara La Liga (enam kali), Liga Champions Eropa (tiga kali), dan Piala Dunia Antarklub (tiga kali).
Di tahun 2016, Alves memutuskan mencari petualangan baru dengan bergabung dengan raksasa Serie A Italia, Juventus. Namun ia hanya bertahan satu musim sebelum hijrah ke Ligue 1 bersama PSG di tahun 2017. Bersama klub raksasa nan mahal di negeri Anggur ini, pemain yang telah mencetak delapan gol bersama Brasil ikut menenangkan enam gelar, termasuk dua kali menjadi kampiun Liga Prancis di tahun 2018 dan 2019.
Selanjutnya ia memilih pulang kampung dengan bergabung dengan Sao Paulo dan berhasil mempersembahkan satu gelar saja, trofi kejuaraan regional Paulista yang mengakhiri paceklik gelar di klub tersebut selama delapan tahun. Ia pun memutuskan kebersamaanya bersama Sao Paulo akibat perselisihan hak citra yang belum dibayar.
Sementara kiprahnya bersama timnas Brasil cukup mengkilap meski belum pernah mempersembahkan gelar jawara dunia. Sejauh ini, Dani Alves baru membawa dua kali juara piala konfederasi (2009 dan 2013), Copa America (2007 dan 2019), juara dunia U20 di tahun 2003 plus medali emas Olimpiade Tokyo 2020 yang lalu dimana ia menyandang ban kapten.
Di ajang piala dunia, performa Alves agak kontras dengan penampilannya di klub. Ia ternyata tidak selalu menjadi pilihan utama pelatih Selecao di putaran final, baik oleh Dunga di edisi 2010 maupun saat dipimpin oleh Luiz Felipe Scolari di empat tahun berikutnya. Di 2010 namanya hanya dinomorduakan ketimbang bek Lyon yang tidak banyak dikenal saat itu, Michael Bastos. Sementara di 2014, Alves justru tidak tampil di laga-laga genting mulai perempat final setelah ia digantikan oleh bek sayap senior Maicon. Tak heran jika pemain kelahiran 6 Mei 1983 ini belum pernah mencetak gol ataupun membuat umpan gol di kejuaraan terakbar empat tahunan tersebut.
Akankah ia kembali terpilih masuk skuad piala dunia Qatar mendatang? Mampukah performanya tetap positif dan mendongkrak posisi Eduardo Salvio dkk di klasemen Liga Meksiko nanti dan mengakhiri paceklik gelar? Kita tunggu saja aksi bek tua-tua keladi ini dalam enam bulan mendatang.